Nobody talks as the wind blows by
Rushing bubbles all the way to the sunset
It's so quite
The water surfaces were never peace and flat
The machine stopped, the boat rocks
Stand up and look down,
The blue water surface dancing and reflecting the sun rays like an endless mirror
And there was, the captain of the boat standing on the deck
Putting his thumb up in the air, and smiling at me
I tried to smile back but my lips are heavy
I just nodded
It's hard to know that that was the last time i see people smiles at me
It is useless if i stand here for more longer
And i jumped
My mind rushed fast as i jumped off from the boat, on the way to the open sea
I see a glimpse of the last beautiful sunset
Feel the last breath of fresh air
See and hear the birds dashing in the fantastic skylight
It is hard as can be
The next second i feel all wet
This is the beginning of and end, i said to myself
So i started to swim to nowhere
To the wide open world in front of me
It's so quite, too quite
The quite that reminds me of the dark corners
The quite that has been broked by the sound of bubbles and hard breath from my diving apparatus
The water was dark dark blue, a little more darker, i'm sure it would turn into black
I was floating in the dephts
And that was the end of all lights
I don't know how long i've swam or how much times i've wasted for far distances
The only thing i know that the sun has drowned half way to night
And i knew, i saw, that my time's running out
The air is thinning
And suddenly two sharks came
as big as sofa
I was scared, i was white
This is not the way i wanted to
My body shook though i can't see it in these water
I was waiting for them to attack me
but that time didn't came
Strange
They spinned around me
Reminds me of two big-sharptoothed-body guards
I kept swimming slowly
And they kept following me
And suddenly i arrived in a place that i know was and end
big group of kelps waving in the water
I was stuck
If i keep on going i would be trapped
Going back means i let the shark to eat me volunteerly
I was hopeless
Until those sharks suddenly open me a way through the kelps
Letting me pass freely, though their jaws are one centimetre long from my shoulders
Then i realized
That they're guarding me to a path, a way
The path that i chosed, death.
They're the guardian of underworld gate
All my fears were gone
I followed them, as they're now leading me the way
I can't cry, nor smile
This is not happy or sad ending
This is just.....it
I felt the air sucking my lungs out
Like there's a big giant sitting on my chest
I looked up
There were still a glimpse of sunlight reflection
The last life-gift
Before i see the first death-gift
another light
White light
The sharks swim into it and vanished
I followed them
And i also vanished
Together with my underwater apparatus
Saturday, June 20, 2009
Monday, June 8, 2009
Gue? Kristen? Masya Allah-_-
Aduh Bu Widi nih ya haha aneh2 ajadeh wakakak
masak kan ceritanya begini beberapa minggu yg lalu Bu Widi milih Litha Bayu dan Daru buat baca puisi buat pembukaan mesjid 19 kaan nah yaa terus temen2 pada ngira gue yg dipilih (ehm hehe) eh terus kagak gua mah biasa ajaa (eyadahh)
eh terus masak tadi kan ada pelajaran bahasa eh eh terus Karisa diajak ke perpus di sana lagi pada latian, soalnya Bu Widi mau nyari gantinya Daru soalnya katanya bacanya terlalu lembuuut nan angin melambaaii. Terus Bu Widi ngomong ke gua "kamu itu sebenernya bagus bgt tapi itu sih...." nah kan ya bingung tapi kenapanya itu terus Karisa bilang "loh Eureka gak ikut bu?" "yaa pengennya sih dia ikut tapi dia kristen sih"
JEDEEER! HAA? KRISTEN? SEJAK KAPAAN??
langsung ngakak deh haha terus yaa akhirnya diajak ke perpus disana ada yg lagi latian nyanyi rohani2 gitu.
Setelah dicobaaa baca puisinyaaaaaa jengjeeeeeeeeeeengg
Ternyata saya terpilih menggantikan Daruu MAAF YAA DARUU BROO!
Nah yaudah deh nanti kisah kami baca puisi gue post yaak haha cerita paling gak penting di Blog gue yaakk
masak kan ceritanya begini beberapa minggu yg lalu Bu Widi milih Litha Bayu dan Daru buat baca puisi buat pembukaan mesjid 19 kaan nah yaa terus temen2 pada ngira gue yg dipilih (ehm hehe) eh terus kagak gua mah biasa ajaa (eyadahh)
eh terus masak tadi kan ada pelajaran bahasa eh eh terus Karisa diajak ke perpus di sana lagi pada latian, soalnya Bu Widi mau nyari gantinya Daru soalnya katanya bacanya terlalu lembuuut nan angin melambaaii. Terus Bu Widi ngomong ke gua "kamu itu sebenernya bagus bgt tapi itu sih...." nah kan ya bingung tapi kenapanya itu terus Karisa bilang "loh Eureka gak ikut bu?" "yaa pengennya sih dia ikut tapi dia kristen sih"
JEDEEER! HAA? KRISTEN? SEJAK KAPAAN??
langsung ngakak deh haha terus yaa akhirnya diajak ke perpus disana ada yg lagi latian nyanyi rohani2 gitu.
Setelah dicobaaa baca puisinyaaaaaa jengjeeeeeeeeeeengg
Ternyata saya terpilih menggantikan Daruu MAAF YAA DARUU BROO!
Nah yaudah deh nanti kisah kami baca puisi gue post yaak haha cerita paling gak penting di Blog gue yaakk
Kematian
Setiap hembusan angin semilir membawa jiwaku
Terbang menjadi partikel kecil menyakitkan
Terbang menuju matahari
Menjauh dari kemayaan riang dunia
Mataku buta, semua gelap gulita
Pelupuk mataku dibajiri air mata
Penyesalanku tiada akhir, mengingat aku takkan pernah melihat dunia ini lagi
Ingin aku melihat senyum dan tawa dan wajah indah orang2 di sekelilingku
Tapi kini sudah lenyap, tak ada lagi cahaya hangat
Semua terasa gelap dan dingin
Aku berusaha menggerakan tubuhku
Namun serasa ditindih samudera, aku tak bisa
Aku berusaha bersuara, memanggil siapapun untuk menolongku
Namun yang keluar dari mulutku hanya suara nafas berat
Darah panas mengaliri membahasi wajahku
Ya, satu-satunya benda hangat dan hidup terakhir dariku
Kalau ini kematian, kataku
Tidak terlalu buruk
Tidak terlalu menyakitkan
Hanya saja aku tersakiti rasa rindu dan penyesalan
Rindu pada dunia dan menyesal atas segala-galanya
Udara begitu dingin
Tanah yang kutiduri ini basah dan dingin
Tak kusangka disini akhirnya
Di malam yang menenggelamkan seluruh sinar ini
Sekarang, detik ini, aku akan pulang
Aku akan pergi
Dan Dia datang
"Ayo" katanya "Sudah waktunya"
Air mataku membanjir lebih deras
Inilah yang dinamakan terharu dan sedih
Bahagiaku akan bertemu bersamaNya
Sedihku aku berpisah dengan dunia yang sudah kudiami
Aku baru menyadari betapa bintang2 sungguh indah
Betapa kota yang bersinar temaram sungguh..sungguh...
Mungkin mereka semua tak menyadari aku telah hilang dalam sunyi
Bahagia mereka terlalu kekal untuk dibanjiri air mata
Dan sungguh, aku bahagia untuk mereka
Senano detik berlalu dan aku merasa kebas ringan
Langit begitu bersinar untuk diterbangi
Begitu mempesonanya sehingga aku lupa untuk melihat kebelakang
Melihat dunia untuk yg terakhir kali
Kotaku begitu indah malam ini
Suara alunan musik dan tawa orang-orang masih terdengar samar
Selamat tinggal,
Sampai bertemu lain waktu, waktu dimana kita bisa berkumpul kembali
Mataku terbelalak, melihat Surga yang indah bersinar, tak bersuara melihat orang2 yang sudah lama tak kutemui
MelihatNya dengan senyum polos indah....
Inilah tempat abadi yang telah kunantikan
Terbang menjadi partikel kecil menyakitkan
Terbang menuju matahari
Menjauh dari kemayaan riang dunia
Mataku buta, semua gelap gulita
Pelupuk mataku dibajiri air mata
Penyesalanku tiada akhir, mengingat aku takkan pernah melihat dunia ini lagi
Ingin aku melihat senyum dan tawa dan wajah indah orang2 di sekelilingku
Tapi kini sudah lenyap, tak ada lagi cahaya hangat
Semua terasa gelap dan dingin
Aku berusaha menggerakan tubuhku
Namun serasa ditindih samudera, aku tak bisa
Aku berusaha bersuara, memanggil siapapun untuk menolongku
Namun yang keluar dari mulutku hanya suara nafas berat
Darah panas mengaliri membahasi wajahku
Ya, satu-satunya benda hangat dan hidup terakhir dariku
Kalau ini kematian, kataku
Tidak terlalu buruk
Tidak terlalu menyakitkan
Hanya saja aku tersakiti rasa rindu dan penyesalan
Rindu pada dunia dan menyesal atas segala-galanya
Udara begitu dingin
Tanah yang kutiduri ini basah dan dingin
Tak kusangka disini akhirnya
Di malam yang menenggelamkan seluruh sinar ini
Sekarang, detik ini, aku akan pulang
Aku akan pergi
Dan Dia datang
"Ayo" katanya "Sudah waktunya"
Air mataku membanjir lebih deras
Inilah yang dinamakan terharu dan sedih
Bahagiaku akan bertemu bersamaNya
Sedihku aku berpisah dengan dunia yang sudah kudiami
Aku baru menyadari betapa bintang2 sungguh indah
Betapa kota yang bersinar temaram sungguh..sungguh...
Mungkin mereka semua tak menyadari aku telah hilang dalam sunyi
Bahagia mereka terlalu kekal untuk dibanjiri air mata
Dan sungguh, aku bahagia untuk mereka
Senano detik berlalu dan aku merasa kebas ringan
Langit begitu bersinar untuk diterbangi
Begitu mempesonanya sehingga aku lupa untuk melihat kebelakang
Melihat dunia untuk yg terakhir kali
Kotaku begitu indah malam ini
Suara alunan musik dan tawa orang-orang masih terdengar samar
Selamat tinggal,
Sampai bertemu lain waktu, waktu dimana kita bisa berkumpul kembali
Mataku terbelalak, melihat Surga yang indah bersinar, tak bersuara melihat orang2 yang sudah lama tak kutemui
MelihatNya dengan senyum polos indah....
Inilah tempat abadi yang telah kunantikan
Subscribe to:
Posts (Atom)